Surabaya (ANTARA) - Bima Rafsanjani Rafid dilantik menjadi anggota DPRD Jawa Timur periode 2024-2029 saat masih berusia 22 tahun sehingga menjadi anggota termuda. Politisi muda partai Gerindra dari daerah pemilihan Jatim IV yaitu Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso ini bahkan masih berstatus berstatus mahasiswa semester VIII jurusan sosiologi Universitas Brawijaya (UB) Malang. "Niatan pribadi awalnya menjadi caleg DPRD Kabupaten saja. Tapi dapat masukan dari teman-teman katanya saya justru cocok jadi caleg DPRD Provinsi sehingga saya mengalir saja untuk mencoba," katanya di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu. Pemuda asal Banyuwangi tersebut mengaku terkejut dengan hasil yang diraihnya saat ini mengingat niatan maju menjadi Caleg DPRD Jatim karena dorongan kuat dari teman dan kelompok masyarakat yang akrab dengan dirinya. Meski dari keluarga politisi, Bima menuturkan dirinya tidak pernah diarahkan maupun dipaksa untuk terjun ke politik. Orang tua Bima adalah seorang anggota DPR RI dari Partai Gerindra Ir. H. Sumail Abdullah yang terpilih kembali pada Pemilihan Legislatif 2024. "Saya terinspirasi dari mentor politik saya H. Sumail Abdullah dan idola saya bapak Prabowo Subianto," kata Bima. Dalam daftar calon tetap (DCT), lanjut Bima, ia ditempatkan mendapat nomor urut dua Caleg DPRD Jatim dan jabatan di partai sebagai anggota biasa. "Alhamdulillah perolehan suara saya kemarin dikisaran 80 ribu. Dan Partai Gerindra berhasil mendapatkan dua kursi DPRD Jatim di Dapil III Jatim sehingga saya ikut terpilih," ujarnya. Untuk bisa mendapat dukungan dan suara sebanyak itu, Bima mengaku sengaja menggunakan pendekatan pada para millenial. Misalnya lewat e-sport, pemberdayaan UMKM dan ekonomi kreatif maupun sosial media. Bima pun siap untuk ditempatkan di bidang manapun yang penting bisa memperjuangkan aspirasi warga Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso. "Ditempatkan dimana pun saya siap terserah pada partai dan fraksi. Yang penting bisa memperjuangkan aspirasi warga Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso yang sudah mendukung saya," katanya.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Peribahasa 'buah jatuh tidak jauh dari pohonnya' tampaknya cocok untuk menggambarkan sosok Bima Rafsanjani Rafid, anggota DPRD Jatim termuda untuk periode 2024-2029.
Lahir dari keluarga politisi membuat pemuda 22 tahun itu terjun ke politik, dan kini telah dilantik sebagai wakil rakyat.
Bima menjadi satu di antara 120 anggota DPRD Jatim yang resmi dilantik pada Sabtu (31/8/2024).
Ia terpilih pada Pemilu 2024 dengan maju lewat Gerindra di Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim IV, Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso.
Sosoknya menjadi sorotan lantaran usianya yang termuda, namun sudah berhasil duduk sebagai anggota dewan di kursi gedung Indrapura.
"Mentor saya adalah bapak Sumail Abdullah, anggota DPR RI," kata Bima di sela pelantikan.
Sumail Abdullah yang dimaksud adalah sang ayahanda.
Sumail merupakan anggota DPR RI dari Partai Gerindra di dapil yang sama.
Baca juga: Terpilih di Dapil Neraka, Khairul Anam Tinggalkan Usaha demi bisa Bermanfaat bagi Warga Probolinggo
Bima mengaku banyak belajar dari sang ayah mengenai politik.
Latar belakang keluarga politik memang tak bisa dipisahkan dari kareir Bima. Ketertarikannya di dunia politik sudah muncul sejak muda.
Ketertarikan di politik itu juga yang membuat Bima mengambil program studi Sosiologi Politik di Universitas Brawijaya Malang, dan saat ini masih tercatat semester 8.
"Saya terjun ke politik, karena juga banyak dorongan dari temen-temen, baik di organisasi maupun di kampus," ujar Bima.
Bima mengaku sadar, setelah dilantik, tugasnya kini berat, yakni menyandang status sebagai wakil rakyat.
SURABAYA, Beritalima.com- Pelantikan Anggota DPRD provinsi Jatim masa bhakti 2024-2029 berlangsung khidmat. Peristiwa tersebut juga mengakhiri masa jabatan anggota DPRD provinsi Jatim periode 2019-2024 yang usai memberikan pengabdian selama 5 tahun.
Yang menarik, dari 119 orang yang ditetapkan dan dilantik sebagai anggota terpilih DPRD provinsi Jatim periode 2024-2029 itu terdapat seorang anggota yang masih berstatus mahasiswa semester VIII jurusan sosiologi Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Anggota termuda DPRD provinsi Jatim yang akan diambil sumpah jabatan itu bernama Bima Rafsanjani Rafid berusia 22 Tahun asal Kabupaten Banyuwangi dari Partai Gerindra.
Saat ditemui di sela gladi resik pelantikan anggota DPRD Jatim masa bhakti 2024-2029, Bima mengatakan bahwa niatan maju menjadi Caleg DPRD Jatim pada Pileg 2024 itu karena dorongan kuat dari teman-teman dan beberapa kelompok masyarakat yang sudah akrab dengan dirinya.
“Awalnya saya hanya suka membantu orang tua dan teman teman tanpa harus turun langsung terjun menjadi caleg. Tapi karena dorongan kuat teman teman sehingga ikut didaftar menjadi caleg Partai Gerindra,” jelas Bima.
Kendati latar belakang orang tuanya adalah seorang anggota DPR RI dari Partai Gerindra Ir H Sumail Abdullah yang kebetulan terpilih kembali pada Pileg 2024. Namun Bima mengaku tidak pernah diarahkan apalagi dipaksa untuk terjun ke politik meneruskan jejak karier orang tua.
Niatan pribadi awalnya hanya menjadi caleg DPRD Kabupaten saja. Tapi dapat masukan dari teman teman katanya nanggung sekali karena justru dinilai cocok jadi caleg DPRD Provinsi sehingga saya mengalir saja untuk mencoba,” ungkap remaja murah senyum ini.
Ia juga bersyukur saat penetapan Daftar Caleg Sementara (DCS) usianya belum 21 tahun atau ambang batas minimal usia caleg. Namun saat penetapan Daftar Caleg Tetap (DCT) usianya 21 Tahun lebih satu bulan.
“Sempat deg degan juga karena khawatir gak lolos karena usia terlalu muda,” kenang Bima Rafsanjani Rafid.
Dalam DCT dirinya ditempatkan diurutan nomor urut dua Caleg DPRD Jatim asal Dapil III meliputi Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo dari Partai Gerindra. Sedangkan jabatan di partai hanyalah anggota biasa.
“Alhamdulillah perolehan suara saya kemarin dikisaran 80 ribu. Dan Partai Gerindra berhasil mendapatkan 2 kursi DPRD Jatim di Dapil III Jatim sehingga saya ikut terpilih,” tuturnya.
Untuk bisa mendapat dukungan dan suara sebanyak itu, dirinya sengaja menggunakan pendekatan gaya baru untuk menyasar anak muda. Misalnya lewat e-sport, pemberdayaan UMKM dan ekonomi kreatif maupun sosial media.
“Nantinya saya ditempatkan dimana pun saya siap terserah pada partai dan fraksi. Yang penting bisa memperjuangkan aspirasi warga Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso yang sudah mendukung saya,” sambungnya.
Partai Gerindra dalam satu dekade terakhir tercatat sebagai partai pencetak legislator muda DPRD Jatim. Sebelumnya pada pemilu tahun 2014 terdapat anggota DPRD Jatim termuda asal Partai Gerindra yaitu Muhammad Fawait dan Aufa Zhafiri yang keduanya juga terpilih kembali di pemilu 2024.(Yul)
SURABAYA, PETISI.CO – Bima Rafsanjani Rafid terpilih sebagai anggota DPRD Jatim termuda periode 2024-2029, resmi dilantik pada Sabtu (31/08/2024). Dengan usianya yang baru menginjak 22 tahun, Bima telah berhasil meraih kursi dewan di gedung Indrapura.
Ketertarikan Bima di dunia politik sudah muncul sejak kecil, didasari oleh latar belakang keluarganya yang merupakan politisi.
Sang ayah, Sumail Abdullah, merupakan anggota DPR RI dari Partai Gerindra. Namun, Bima menegaskan bahwa hal itu bukan satu-satunya alasan dirinya terjun ke politik.
Bima mendapatkan dorongan kuat dari teman-teman di organisasi dan kampus, serta melihat dinamika demokrasi dan bonus demografi di Indonesia yang didominasi oleh pemilih muda.
“Saya terjun ke politik atas dorongan teman-teman organisasi di kampus. Kondisi demokrasi Indonesia yang sedang berkembang, serta bonus demografi yang didominasi oleh pemilih muda, menjadi faktor penting,” ujar Bima.
Bima yang maju melalui Partai Gerindra di Dapil Jatim IV (Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso), berhasil meraih 78.656 suara.
Dia menyadari tanggung jawab besar yang diembannya sebagai anggota DPRD termuda, dengan fokus utama pada pemberdayaan pemuda, khususnya terkait masalah lapangan kerja.
“Soal pemuda salah satunya adalah lapangan kerja,” tegas Bima.
Walaupun masih tercatat sebagai mahasiswa semester 8 di jurusan Sosiologi Politik Universitas Brawijaya (UB), Bima berkomitmen untuk menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat dengan maksimal.
“Kemenangan ini bukan hanya karena saya, tapi karena banyaknya dukungan dari anak-anak muda yang ingin perubahan. Saya merasa sangat beruntung dan bersyukur,” pungkasnya. (joe)
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 3 September 2019 | 07:38 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 1K
Surabaya, InfoPublik – Pasca dilantiknya 120 Anggota DPRD Jatim 2019 – 2024 pada sabtu (31/8) lalu. Ternyata terdapat sosok anak muda dari Partai Golkar yang berangkat dari daerah pemilihan (Dapil) Tuban-Bojonegoro. Politisi termuda di DPRD Jatim itu bernama Aditya Halindra Faridzky, SE putra pasangan H Moh Hasan dan Hj Heany Relawati mantan Bupati Tuban dua periode. "Saya berusia 27 tahun, kelahiran tahun 1992. Pernah mengenyam pendidikan di UGM dan tercatat sebagai alumnus Fakultas Ekonomi Unair Surabaya," kata Lindra sapaan akrab Aditya Halindra Faridzky ditemui di DPRD Jatim, Senin (2/9). Diakui Lindra, pada awalnya dia kuliah di UGM selama dua semester. Namun di tengah masa kuliah tersebut, ayahnya meninggal dunia sehingga terpaksa harus menghandle dan meneruskan bisnis warisan keluarga."Makanya saya kemudian pindah (transfer) ke Unair dengan pertimbangan jarak tak terlalu jauh dari rumah. Alhamdulillah, saya tak perlu mengulang dari bawah dan bisa diwisuda di fakultas ekonomi Unair Surabaya," kenangnya.Kendati tak ada paksaan untuk masuk ke dunia politik, namun Lindra mewarisi darah politisi dari kedua orang tuanya, sehingga sejak masih kuliah dia aktif di organisasi AMPI sayap Partai Golkar hingga dipercaya menjadi ketua AMPI Kab Tuban dan Ketua DPD Partai Golkar Kab Tuban. "Kemarin saya ikut mencalonkan anggota DPRD Jatim dari Dapil Tuban dan Bojonegoro pada Pileg 2019. Alhamdulillah masyarakat memberikan dukungan dan mendapatkan amanat untuk mewakili mereka menjadi anggota DPRD Jatim," jelas pria lajang ini.Ia percaya penuh kepada partai dan Fraksi Partai Golkar sehingga akan di tempatkan di alat kelengkapan DPRD Jatim manapun, Lindra mengaku siap. "Saya masih junior tentu harus banyak belajar dan bimbingan dari para senior," katanya.Disinggung soal apa yang akan diperjuangkan bagi masyarakat di Dapil 13 Jatim. Dengan lugas Lindra mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin meningkatkan pelayanan publik yang ada di Kab Tuban dan Kab Bojonegoro. "Pastinya saya akan selalu menjaga aspirasi masyarakat. Kalau memang bisa kita selesaikan di parlemen, ya kita perjuangkan. Misalnya melalui pembuatan kebijakan berupa Perda atau membantu pembiayaan melalui APBD Jatim," bebernya.Ia juga optimis dunia politik tak akan kekurangan kader. Sebab di era millenial ini banyak anak muda yang tertarik di dunia politik. Bahkan sudah banyak anak-anak muda yang berhasil berkiprah di panggung politik baik menjadi kepala daerah maupun menjadi anggota legislatif. "Jadi Indonesia tak akan kekurangan stok calon-calon pemimpin sebab kalangan anak muda banyak yang berkiprah di dunia politik seperti saya," pungkas Aditya Helindra. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-Pca)
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id
JATIMPOS.CO//SURABAYA – Sosok muda dan penuh semangat mewarnai pelantikan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2024-2029 Sabtu, (31/8/2024). Bima Rafsanjani Rafid, anggota dewan termuda yang dilantik pada usia 22 tahun, menjadi sorotan setelah resmi bergabung dengan jajaran legislatif Jawa Timur.
Bima, yang saat ini masih menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya, Malang, jurusan Sosiologi Politik, menyampaikan rasa bangganya bisa mengemban amanah sebagai wakil rakyat.
Bima yang berangkat dari Partai Gerindra untuk Dapil Jatim 4 (Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso) ini berhasil meraih 78.656 suara, sebuah pencapaian yang luar biasa untuk usianya yang masih sangat muda.
Saat diwawancarai setelah pelantikan, Bima mengungkapkan perasaannya yang campur aduk antara bangga dan penuh tanggung jawab. "Saya sangat bangga sekali akhirnya bisa dilantik sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2024-2029. Ini adalah amanah yang sangat besar dan tanggung jawab yang sangat berat, tetapi saya siap mengemban tugas ini demi membantu masyarakat, khususnya di Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso," ujar Bima dengan penuh semangat.
Sebagai anggota termuda, Bima berkomitmen untuk menjadi jembatan bagi aspirasi pemuda, terutama dalam hal pemberdayaan. Menurutnya, masih banyak suara pemuda yang belum tersampaikan dengan baik.
"Ke depan, saya ingin fokus pada pemberdayaan pemuda. Banyak teman-teman pemuda yang aspirasinya belum didengar, terutama terkait sulitnya mencari pekerjaan. Saya sendiri sering turun ke lapangan dan melihat langsung betapa sulitnya teman-teman pemuda mendapatkan pekerjaan. Mereka butuh dirangkul dan didukung," tegas Bima.
Meski masih berstatus mahasiswa semester 8 di Universitas Brawijaya, Bima optimis mampu menjalankan dua tanggung jawab besar ini—sebagai anggota dewan dan mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.
"Saya sudah berbicara dengan teman-teman kampus, dekan, dan dosen pembimbing skripsi saya. Saya akan berusaha untuk disiplin dalam membagi waktu antara tugas sebagai wakil rakyat dan menyelesaikan studi saya. Insya Allah, saya siap menjalankan kedua tanggung jawab ini dengan baik," ungkapnya.
Ketika ditanya tentang rencana penugasan di komisi DPRD, Bima menyatakan kesiapannya ditempatkan di mana saja. "Untuk rencana masuk komisi, sementara ini saya masih belum ada rencana khusus. Saya siap ditugaskan di komisi manapun," ujarnya dengan percaya diri.
Bima Rafsanjani Rafid menjadi simbol harapan baru bagi kalangan pemuda di Jawa Timur. Dengan latar belakang aktivis kampus dan organisasi, ia percaya bahwa keterlibatan pemuda dalam politik sangat penting untuk membawa perubahan yang lebih baik. Dukungan dari rekan-rekan organisasi dan kampus menjadi salah satu faktor penting yang mendorongnya terjun ke dunia politik.
"Awalnya, saya terjun ke dunia politik karena dorongan dari teman-teman organisasi dan kampus. Mereka yang memberi saya semangat dan keyakinan bahwa saya bisa membawa suara pemuda di parlemen," Tutup Bima.(zen)
Simpang Empat (ANTARA) - Muhammad Guntara menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) termuda di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) periode 2019-2024.Di umur 25 tahun, Muhammad Guntara berhasil terpilih melalui Pemilihan Umum Legislatif pada April lalu dan dilantik bersama 39 orang anggota DPRD lainnya di Gedung DPRD pada Senin (19/8)."Saya akan mencoba amanah dengan jabatan diusia muda ini. Tentu dengan tekad dan kemauan belajar akan menjadi modal bagi saya kedepannya," katanya usai dilantik menjadi anggota DPRD, Senin.Menurutnya terjun kedunia politik memang hal yang baru baginya. Apalagi langsung mencalonkan diri jadi anggota DPRD."Dunia politik sebelumnya sudah saya pelajari juga di bangku pendidikan. Namun, dunia politik teori dengan kenyataan berbeda. Ini tantangan bagi saya," sebut Ketua KNPI Pasaman Barat ini.Sebagai seorang anak muda dan ketua KNPI termuda se-Indonesia, ia merasa tertantang untuk maji di legislatif."Berbagai prestasi yang diperoleh di organisasi tidak terlepas dari dukungan saudara dan kedua orang tuanya. Mudah-mudahan berkah dan amanah," ujarnya.Ia menyebutkan keluarga baginya merupakan harta yang paling berharga. Apa yang diperoleh hari ini merupakan dukungan dari orang tua, saudara dan keluarga besar.Majunya Muhammad Guntara sebagai Calon Legislatif Dapil 4 Partai Nasdem bukan keinginan dari dirinya. Tetapi banyaknya dukungan dan dorongan yang harus membuatnya harus mencalon baik dari kalangan tokoh masyarakat maupun pemuda dan aktivis."Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada semua tokoh masyarakat, pemuda dan aktivis yang telah memilih saya sebagai wakil mereka di parlemen," sebutnya.Gugun panggilannya sehari-hari menghabiskan waktu senggang dengan olahraga dan traveling. Sebagai anak muda dia harus menyalurkan hobinya sehingga hal negatif tidak menghinggapi pikiran. Gugunpun sudah Ujian Profesi Advokat tahun 2017. Segi pendidikan, ia menamatkan Sekolah Dasar di Pasaman Baru, Simpang Empat tahun 2006, SMP 1 Pasaman tahun 2009, SMA N 1 Pasaman tahun 2012, UMSU Medan Fakultas Hukum tahun 2016 dan Magister Hukum Universitas Andalas tahun 2017 sampai sekarang.Secara organisasi, ia pernah menjadi Ketua ranting Pemuda Pancasila Medan Denai, Ketua PAC M.Timur, Ketua DPD KNPI Pasaman Barat 2017sampai sekarang. Kemudian menjadi uda favorite Pasaman Barat tahun 2016, uda intelegsia Pasaman Barat 2016 dan telah menjalani ujian profesi Advokat 2017."Mohom dukungan semua pihak agar amanah ini bisa saya emban dengan baik. Saya ingin menjadi perpanjangan tangan rakyat di DPRD agar kehidupan masyarakat dapat terbantu," harapnya. (*)